Kehilangan Gaji, Menemukan Keberuntungan

Saya dulu mengira keberuntungan adalah sesuatu yang harus dimenangkan—sampai saya kehilangan segalanya. Pukul 3 pagi, sendirian di atap apartemen, saya berhenti mengejar kemenangan dan mulai memperhatikan setiap detik. Tidak ada algoritma yang bisa memprediksi—tidak ada strategi yang bisa memaksakan. Tapi saat saya berhenti mengendalikan hasil… itulah saat itu datang. Ritme Afro-Latin mengalir dalam darahku: ketukan drum sebelum transaksi, cahaya lenter setelah tenggelam. Ibu mengajarkan bahwa sukacita bukan pada pembayaran—tapi pada jeda. Ayah mengajarkan bahwa nasib tidak hidup dalam angka; ia hidup dalam napas.